Minggu, 22 Desember 2013

ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN PASIEN KONJUNGTIVITIS


ØKonjungtivitis adalah inflamasi konjungtiva dan ditandai dengan pembengkakan dan eksudat. Pada konjungtivitis mata tampak merah, sehingga sering disebut mata merah. (Suzzane, 2001:1991)
Klasifikasi 
 1.Konjungtivitis Alergi
2.    Konjungtivitis Bakteri 
Øoleh staphylococcus aureus, haemophylus influenza atau neiseria gonorhe. 
 
 Manifestasi Klinis. :Adapun smanifestasi sesuai klasifikasinya adalah sebagai berikut: 
1.   Konjungtivitis Alergi 
a.Edema berat sampai ringan pada konjungtivitas 
b.Rasa seperti terbakar 
c.Injekstion vaskuler pada konjungtivitas 
d.Air mata sering keluar sendiri 
e.Gatal-gatal adalah bentuk konjungtivitas yang paling berat 
2.   Konjungtivitis Bakteri 
a.Pelebaran pembuluh darah 
b.Edema konjungtiva sedang 
c.Air mata keluar terus 
d.Adanya secret atau kotoran pada mata Kerusakan kecil pada epitel kornea mungkin ditemukan 
3.   Konjungtivitis Viral
 a.Fotofobia
 b.Rasa seperti ada benda asing didalam mata 
c.Keluar air mata banyak 
d.Nyeri prorbital 
e.Apabila kornea terinfeksi bisa timbul kekeruhan pada kornea 
f.Kemerahan konjungtiva Ditemukan sedikit eksudat
Komplikasi
1.Glaucoma
2.Katarak
3.Ablasi retina
4.Komplikasi pada konjungtivitis katarak kronik merupakan segala penyulit dari blefaritis seperti ekstropin, trikiasis .
5.Komplikasi pada konjungtivitis purulenta seringnya berupa ulkus kornea.
6.Komplikasi pada konjungtivitis membranasea dan pseudomembranasea adalah bila sembuh akan meninggalkan jaringan parut yang tebal di kornea yang dapat mengganggu penglihatan, lama- kelamaan orang bisa menjadi buta.
7.Komplikasi konjungtivitis vernal adalah pembentukan jaringan sikratik  dapat mengganggu penglihatan.

ASUHAN KEPERAWATAN
. Pengkajian
1.Riwayat keperawatan
2.Riwayat Perjalanan penyakit
3.Riwayat pengobatan sebelumnya
4.Proses pertolongan pertama yang dilakukan
5.Pemeriksaan fisik :
a.Mengidentifikasi tipe konjungtivitis
b.Penglihatan perifer matanya bengkak, mata merah, dan gatal-gatal
c.Kenyamanan
d.Klien merasa malu dengan penyakitnya
Klien khawatir rekan-rekannya akan tertular oleh penyakitnya

Diagnosa keperawatan
1.Gangguan persepsi sensori b.d edema dan iritasi konjungtiva
2.Gangguan konsep diri (body image menurun) b.d adanya perubahan pada kelopak mata
3.Ansietas b.d kurangnya pengetahuan tentang proses penyakitnya
Intervensi
Diagnosa
Tujuan & KH

Intervensi

Rasional



1.
Tujuan : nyeri yang dirasakan klien 
 dapat berkurang, dan 
 klien tidak merasa kesakitan
KH: Nyeri berkurang atau  
terkontrol (skala 2)

1) Kaji tingkat nyeri 
 yang  dialami oleh klien.
2) Ajarkan klien  
metode distraksi  
selama nyeri, seperti 
 nafas dalam  dan teratur.
3) Ciptakan lingkungan  
tidur yang nyaman 
 aman dan tenang
   
 4)  Kolaborasi dengan tim 
 medis dalam pemberian 
 analgesik.  

- Untuk menentukan pilihan intervensi 
yang tepat.
    - Berguna dalam intervensi selanjutnya.
  - Merupakan suatu 
 cara pemenuhan rasa nyaman 
 kepada klien dengan mengurangi 
stressor yang berupa kebisingan.
-Menghilangkan 
 nyeri,karena memblokir 
 saraf penghantar nyeri



2.
Tujuan : Setelah diberikan askep 
keperawatan diharapkan gangguan 
persepsi sensori berkurang atau hilang
KH : Pasien dapat melihat dengan 
baik, pasien tidak mengalami 
kesusahan waktu melihat atau 
 berinteraksi dg orang lain.
- Kaji ketajaman 
 penglihatan pasien
- Anjurkan kepada
 keluarga atau orang terdekat klien 
untuk tinggal bersama klien
Anjurkan kepada 
pasien dan keluarga 
untuk mematuhi progam
 terapi yang telah dilaksanakan.
- untuk mengkaji 
sejauh mana pasien 
dapat melihat
- Megawasi dan
 membimbing selama
 pengobatan berlangsung.
- untuk mempercepat 
 dalam proses penyembuhan
3.
Tujuan: pasien tidak dalam keadaan cemas maupun gelisah cemas
KH: Klien mengatakan pamaham tentang proses penyakitnya dan dalam keadaan tenang.
- Kaji tingkat ansietas / kecemasan.
- Beri penjelasan tentang proses penyakitnya.
- Beri dukungan moril berupa do’a untuk klien.
- Bermanfaat dalam penentuan intervensi.
-
Meningkatkan pemahaman klien tentang proses penyakitnya
-
Memberikan perasaan tenang kepada klien.


Evaluasi
No. Dx
EVALUASI
1.
S: Klien mengatakan nyeri yang dirasakan sudah mulai berkurang
O: Klien menunjukkan perasaan yang rileks dan tidak mengalami kesakitan lagi
A: Masalah teratasi
P: Hentikan intervensi
2.
S: Klien mengatakan tidak bisa melihat seseorang jika dari jarak jauh
O: Klien menunjukkan sikap kebingungan ketika diajak bertatap muka, dan sering salah jika berhadapan dengan orang lain.
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi
3.
S: Klien mengatakan cemas dan gelisah ketika ditanya tentang penyakit yang ia derita.
O: Klien tampak bingung dan wajah pucat, akral dingin dan cemas
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi
 
 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar